Selasa, 30 Agustus 2016

PERHELATAN WISUDA UDINUS KE 57

Prosesi akbar yang dihelat Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) pada Rabu (24/8) akan mewisuda Magister, Sarjana, dan Diploma 738 mahasiswa yang telah lulus di masing-masing program studi, dalam pelaksanaan wisuda yang ke-57 periode II Tahun 2016. Bertempat di Grand Rama Patra Convention Hotel Semarang, para wisudawan dan orang tua/wali akan mengikuti seluruh rangkaian acara. Udinus juga akan menerima Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur Malaysia Prof Dr Ir Ari Purbayanto Msc, untuk memberikan orasi ilmiah pada wisudawan wisudawati.
 
Wisudawan tersebut antara lain, dari Program Pasca Sarjana, sebanyak 51 Magister Komputer S2, 12 Magister Manajemen S2. Dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK), 153 Sarjana S1 dari jurusan dari Teknik Informatika, 61 Sarjana S1 dari jurusan Sistem Informasi, 54 Sarjana S1 dari jurusan Desain Komunikasi dan Visual, 20 Ahli Madya D3 dari jurusan Manajemen Informatika, 30 Ahli Madya D3 dari jurusan Teknik Informatika, 43 Ahli Madya D3 dari jurusan Penyiaran. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terdiri dari 45 Sarjana S1 dari jurusan Manajemen dan 80 Sarjana S1 dari jurusan Akuntansi.
Dari Fakultas Ilmu Budaya, terdapat 35 Sarjana S1 dari jurusan Sastra Inggris dan 16 Sarjana S1 dari jurusan Sastra Jepang.Dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, lulusannya antara lain 81 Sarjana S1 dari jurusan Kesehatan Masyarakat dan 46 Ahli Madya D2 dari jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Dan dari Fakultas Teknik, 8 Sarjana S1 dari jurusan Teknik Elektro dan 3 Sarjana S1 dari jurusan Teknik Industri.

 Adapun wisudawan terbaik predikat dengan pujian antara lain, Catur Puri Hariyadi dari jurusan Magister Teknik Informatika dengan IPK 3.84;  Aditya Fadjar Herdianto dari jurusan Magister Manajemen dengan IPK 3.94; Nie Ridwan Susanto dari jurusan S1 Teknik Informatika dengan IPK 3.85; Yovita Febriani Tanzil dari jurusan S1 Desain Komunikasi Visual dengan IPK 3.85; Desi Setiya Ariani dari jurusan S1 Manajemen dengan IPK 3.69; Pujiasih dari jurusan S1 Akuntansi dengan IPK 3.81; Eka Pratiwi Taufanti  dari jurusan S1 Sastra Inggris dengan IPK 3.74; Sarmidi dari jurusan S1 Sastra Jepang dengan IPK 3.82; Heni Nova Anggraeni dari jurusan S1 Kesehatan Masyarakat dengan IPK 3.77; Arif Maulana dari jurusan D3 Manajemen Informatika dengan IPK 3.51; Abid Muhamad Ismi dari jurusan D3 Manajemen Informatika dengan IPK 3.51; Damara Jati Pratama dari jurusan D3 Teknik Informatika dengan IPK 3.68; Stefanus Dian Suprayoga dari jurusan D3 Penyiaran dengan IPK 3.71; Regista Rizky Diaz Septika dari jurusan D3 Rekam Media dan Informasi Kesehatan dengan IPK 3.66.

Seperti diketahui Eka Pratiwi Taufanti, lulusan terbaik dari Sastra Inggris adalah mahasiswi tunanetra yang telah masuk 8 besar di ajang World Blind Union yang kemudian diberi kesempatan untuk mempresentasikan karyanya bersama 7 penyandang disabilitas dari berbagai negara Asia Pasifik.

Minggu, 28 Agustus 2016

contoh program dengan bahasa c

APLIKASI MENGHITUNG KERAMIK DALAM PEMBUATAN RUMAH

Program ini dibuat untuk menentukan luas,kebutuhan keramik,kebutuhan kardus,sisa keramik dan biaya. Program ini dibuat menggunakan bahasa C yang mempunyai komponen :
1. fungsi tanpa parameter
2. Variabel type bentukkan
3. Array dan looping
5. Searching berdasarkan luas ruangan terkecil atau terbesar
6. Sorting berdasarkan luas ruangan yang paling kecil hingga terbesar
7. Searching berdasarkan nama ruangan
8. Perhitungan Biaya

Adapun algoritmanya :
1. Menghitung Luas ruangan dengan inputan panjang dan lebar
2. Menghitung jumlah keramik yang dipakai
3. Menghitung jumlah kardus yang dibeli
4. Menghitung total biaya
5. Searching berdasarkan luas ruangan terkecil atau terbesar
6. Sorting berdasarkan luas ruangan dari yang paling kecil hingga terbesar
7. Searching berdasarkan nama ruangan
8. Perhitungan Biaya


TAMPILAN PROGRAM
Tampilan menu pertama
 - masukkan jumlah bangunan

Tampilan setelah melakukan input jumlah ruangan
 - masukkan panjang ruangan
 - masukkan luas ruangan
 - masukkan tipe keramik

Tampilan total
 - total tipe keramik
 - total semua

Tampilan menu tambahan

- Jika memasukkan kode 1

- Jika memasukkan kode 2

- Jika memasukkan kode 3

- Jika memasukkan kode 4

Notasi algorima bisa di download dibawah ini
DISINI
Source Code bisa di download dibawah ini
DISINI
Aplikasi bisa didownload dibawah ini
DISINI

Karya Mahasiswa UDINUS Semarang

Selasa, 23 Agustus 2016

Pengertian Fungsi dan Parameter Dalam Agoritma

Fungsi adalah kumpulan statement yang dijadikan manjadi satu dan mempunyai maksud tertentu.
Tujuan utama fungsi adalah Memudahkan dalam pembuatan program dan Menghemat ukuran program. 

Keuntungan memakai fungsi : 
- Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau kecil.
- Mengurangi duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam program. 
- Dapat menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
- Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau dipecah     menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek
- Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti memodifikasi atau       mengubah program yang kita buat
- Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal mencari fungsi yang     bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut di seluruh program.

Paramerter adalah data masukan untuk subprogram yang nantinya akan diproses lebih lanjut dalam subprogram tersebut. 

Parameter sebuah fungsi adalah variabel yang menyertai fungsi tersebut baik saat deklarasi maupun saat pemanggilan fungsi. Dalam bahasa C dikenal dua jenis parameter, yaitu parameter formal dan aktual. Parameter formal adalah  parameter yang berupa variabel yang ada dalam definisi fungsi saat dideklarasikan. Sedangkan parameter aktual adalah parameter yang bisa berupa variabel atau konstanta yang dipakai saat pemanggilan fungsi.

Parameter formal sebuah fungsi harus berupa variabel karena dia bersifat kerangka yang nanti nilainya bisa berubah selama proses program. Tata cara penulisan parameter formal tampak jelas pada saat pembahasan tentang prototipe fungsi. Parameter formal bisa berupa satu atau beberapa variabel yang ditulis setelah nama fungsi, ditaruh didalam kurung dengan masing-masing variabel dipisahkan tanda koma.
Parameter aktual merupakan parameter yang dipakai ketika sebuah fungsi dipanggil didalam program. Parameter aktual dapat berupa variabel atau konstanta. Penulisan dan tipe data parameter aktual sebuah fungsi harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh parameter formal. Selain itu, parameter aktual juga bisa merupakan hasil dari sebuah operasi bilangan

contoh notasi algoritma searching atau pencarian

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JUDUL
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mencari nilai yang sama pada sekumpulan kartu
1. menampilkan semua data yang sama dengan yang dicari
2. yang diutamakan hanya ketemu
3. yang dipetingkan ada berapa
4. yang dipentingkan posisi dan jumlah
5. metode searcing yang berbeda
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMUS
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
x, y, cari, kartu[1...16] <-- integer
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DEKRIPSI
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
maksimal jumlah kartu adalah 16
x <-- 1
while (x <= 16)
{
input kartu[x]
x <-- x + 1
}
do
input "nilai kartu yang dicari ...",cari

1.
x <-- 1
while (x <= 16)
{
if(cari = kartu[x]) then
{
output kartu[x]
}
else
{

}
x <-- x + 1
}
do
2.
x <-- 1
while (x <= 16)
{
if(cari = kartu[x]) then
{
output "ada yang sama"
}
else
{
output "tidak ada yang sama"
}
x <-- x + 1
}
do
3.
x <-- 1
y <-- 0
while (x <= 16)
{
if(cari = kartu[x]) then
{
y <-- y+1
}
else
{
""
}
x <-- x + 1
}
do
output "jumlah kartu yang sama ada ....",y "kartu"
4.
x <-- 1
y <-- 0
while (x <= 16)
{
if(cari = kartu[x]) then
{
output "posisi kartu yang sama ada di kertu ke ...",x
y <-- y+1
}
else
{
""
}
x <-- x + 1
}
do
output "jumlah kartu yang sama ada ....",y "kartu"
5.
x <-- 1
y <-- 0
while (x <= 16)
{
if(cari != kartu[x]) then
{
y <-- y + 1
}
else
{
""
}
x <-- x + 1
}
do
if (y<16)
{
output "ketemu"
}
else
{
output "tidak ketemu"
}

Kamis, 18 Agustus 2016

contoh notasi algoritma menggunakan fungsi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JUDUL
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Aplikasi untuk menentukan jumlah keramik, sisa keramik, jumlah kardus dan biaya saat membuat rumah"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------KAMUS
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
type data_rumah
<
type luas
<
p,l,L <-- real //panjang, lebar, Luas
>
butuh_kra, sisa_kra <-- real         // butuh keramik, sisa keramik
butuh_kar, hrg_kra <-- integer // butuh keramik, harga keramik
>
data_rumah[1...5] <--- array of type data_rumah
type bahan 
<
uku_kra, L_kra <--- real // ukuran kramik, luas keramik
isi_kar,hrg <--- integer // isi kardus, harga
>
data_bahan[1...4] <--- array of type data_bahan
total_kar, total_kra, total_sisa <--- real
total_hrg, x, y, z <--- integer
fungsi luas_keramik(x <-- integer) <--- real
{
x <--- 1
while (x <= 4)
{
L_kra[x] <--- uku_kra[x]*uku_kra[x]
}
do
}
fungsi daftar_harga(harga[x]<-- integer) <--- integer
{
x <--- 1
while (x <= 4)
{
output "tipe",x "dengan harga",data_bahan[x].hrg
}
do
}
fungsi luas_rumah(x <-- integer) <--- integer
{
                                        //input panjang dan lebar untuk menghitung luas
input "panjang",data_rumah[x].luas.p  
input "lebar",data_rumah[x].luas.l
data_rumah[x].luas.L <--- data_rumah[x].luas.p*data_rumah[x].luas.l
output "luas",data_rumah[x].luas.L
}
fungsi hitung_keramik(x <-- integer) <--- real
{
input "tipe keramik" z //input tipe keramik
data_rumah[x].butuh_kra <--- data_rumah[x].luas.L/L_kra[z]

        //proses menghitung keramik,kardus,sisa dan biaya perruangan

data_rumah[x].butuh_kar <--- mod(data_rumah[x].butuh_kra/isi_kar[z])
data_rumah[x].sisa_kra <--- data_rumah[x].butuh_kar*isi_kar[z]-data_rumah[x].butuh_kra
data_rumah[x].hrg_kra <--- data_rumah[x].butuh_kar*hrg[z]
output "berapa kardus yang dibutuhkan",data_rumah[x].butuh_kar
output "total biaya",data_rumah[x].hrg_kra
}
fungsi total(x <--- integer) <--- real
{
                                       //proses menghitung total keramik,kardus,sisa dan biaya
total_kra <--- total_kra+data_rumah[x].butuh_kra
total_kar <--- total_kar+data_rumah[x].butuh_kar
total_sisa <--- total_sisa+data_rumah[x].sisa_kra
total_hrg <--- total_hrg+data_rumah[x].hrg_kra
}
fungsi total_semua(total_kar, total_kra, total_sisa <--- real total_hrg <--- integer) <--- real
{
                                        //hasil total keramik,kardus,sisa dan biaya
output "total kardus yang dibutuhkan",total_kar
output "total keramik yang dibutuhkan",total_kra
output "total sisa keramik",total_sisa
output "total seluruh biaya yang dibutuhkan",total_hrg
}
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- DEKRIPSI
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
isi_kar[1] <--- 10 //isi kardus
isi_kar[2] <--- 12
isi_kar[3] <--- 15
isi_kar[4] <--- 20
uku_kra[1] <--- 0.4 //lebar kramik
uku_kra[2] <--- 0.3
uku_kra[3] <--- 0.2
uku_kra[4] <--- 0.15
hrg[1] <--- 100000 //harga keramik
hrg[2] <--- 200000
hrg[3] <--- 300000
hrg[4] <--- 400000

luas_keramik();
daftar_harga();
x <--- 1
input y  //jumlah bangunan
while (x <= y)
{
luas_rumah(x);
hitung_keramik(x);
total(x);
x <--- x+1
}
do
total_semua();

Jumat, 12 Agustus 2016

contoh notasi algoritma dengan array dan tipe bentukan

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JUDUL
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Aplikasi untuk menentukan jumlah keramik, sisa keramik, jumlah kardus dan biaya saat membuat rumah"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMUS
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
type data_rumah
<
type luas
<
p,l,L <-- real //panjang, lebar, Luas
>
butuh_kra, sisa_kra <-- real         // butuh keramik, sisa keramik
butuh_kar, hrg_kra <-- integer // butuh keramik, harga keramik
>
data_rumah[1...5] <--- array of type data_rumah
type bahan 
<
uku_kra, L_kra <--- real // ukuran kramik, luas keramik
isi_kar,hrg <--- integer // isi kardus, harga
>
data_bahan[1...4] <--- array of type data_bahan
total_kar, total_kra, total_sisa <--- real
total_hrg, x, y, z<--- integer
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DESKRIPSI
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
isi_kar[1] <--- 10 //isi kardus
isi_kar[2] <--- 12
isi_kar[3] <--- 15
isi_kar[4] <--- 20
uku_kra[1] <--- 0.4 //lebar kramik
uku_kra[2] <--- 0.3
uku_kra[3] <--- 0.2
uku_kra[4] <--- 0.15
L_kra[1] <--- uku_kra[1]*uku_kra[1] //luas keramik
L_kra[2] <--- uku_kra[2]*uku_kra[2]
L_kra[3] <--- uku_kra[3]*uku_kra[3]
L_kra[4] <--- uku_kra[4]*uku_kra[4]
hrg[1] <--- 100000         //harga keramik
hrg[2] <--- 200000
hrg[3] <--- 300000
hrg[4] <--- 400000

output "tipe 1 dengan harga",hrg[1] //tampilan daftar harga keramik
output "tipe 2 dengan harga",hrg[2]
output "tipe 3 dengan harga",hrg[3]
output "tipe 4 dengan harga",hrg[4]

//proses input data
x <--- 1
input "jumlah ruangan",y  //input jumlah ruangan
while (x <= y)
{
input "panjang",data_rumah[x].luas.p   //input panjang dan lebar untuk menghitung luas
input "lebar",data_rumah[x].luas.l
data_rumah[x].luas.L <--- data_rumah[x].luas.p*data_rumah[x].luas.l
output "luas",data_rumah[x].luas.L

input "tipe keramik" z       //input tipe keramik

                //proses menghitung keramik,kardus,sisa dan biaya perruangan

data_rumah[x].butuh_kra <--- data_rumah[x].luas.L/L_kra[z]
data_rumah[x].butuh_kar <--- mod(data_rumah[x].butuh_kra/isi_kar[z])
data_rumah[x].sisa_kra <--- data_rumah[x].butuh_kar*isi_kar[z]-data_rumah[x].butuh_kra
data_rumah[x].hrg_kra <--- data_rumah[x].butuh_kar*hrg[z]

output "berapa kardus yang dibutuhkan",data_rumah[x].butuh_kar
output "total biaya",data_rumah[x].hrg_kra

               //proses menghitung total keramik,kardus,sisa dan biaya
total_kra <--- total_kra+data_rumah[x].butuh_kra
total_kar <--- total_kar+data_rumah[x].butuh_kar
total_sisa <--- total_sisa+data_rumah[x].sisa_kra
total_hrg <--- total_hrg+data_rumah[x].hrg_kra
x <--- x+1
}
do
        //hasil total keramik,kardus,sisa dan biaya
output "total kardus yang dibutuhkan",total_kar
output "total keramik yang dibutuhkan",total_kra
output "total sisa keramik",total_sisa
output "total seluruh biaya yang dibutuhkan",total_hrg
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rabu, 10 Agustus 2016

contoh notasi algoritma menggunakan tipe bentukan

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JUDUL
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Aplikasi untuk menentukan jumlah keramik dan sisa keramik saat membuat rumah"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMUS
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
type luas
<
p,l <-- int 
L <-- int
>
luasbang,kamvip,kambis,kamman,dapur,teras <-- type luas
type keramik
<
s <-- real
Lk <-- real
>
kr[4] <-- type keramik
kd[4] <-- integer

ButuhKraKam,ButuhKraSpa,ButuhKraKm,ButuhKraDap <-- real

ButuhKarKam,ButuhKarTer,ButuhKarKm,ButuhKarDap,TotalKramik <-- real
KardusKamTi,KardusTer,KardusKm,KardusDap,TotalKardus <-- real
SisaKraKam,SisaKraTer,SisaKraKm,SisaKraDap,TotalSisaKar <-- real
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DESKRIPSI
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
luasbang.p <-- 13
luasbang.l <-- 5
luasbang.L <-- luasbang.p*luasbang.l /*untuk menghitung luas rumah*/

kamvip.p <-- 5
kamvip.l <-- 3
kamvip.L <-- kamvip.p*kamvip.l /* untuk menghitung luas kamar vip*/

kambis.p <-- 3
kambis.l <-- 3
kambis.L <-- kambis.p*kambis.l /*untuk menghitung luas kamar biasa*/

dapur.p <-- 2
dapur.l <-- 4
dapur.L <-- dapur.p*dapur.l /*untuk menghitung luas dapur*/

teras.p <-- 11
teras.l <-- 2
teras.L <-- teras.p*teras.l /*untuk menghitung luas teras*/

kamman.p <-- 2
kamman.l <-- 1
kamman.L <-- kamman.p*kamman.l /*untuk menghitung luas kamar mandi*/

kr[1].s <-- 0.16
kr[1].Lk <-- kr1.s*kr1.s /*untuk menghitung luas keramik 1*/

kr[2].s <-- 0.09
kr[2].Lk <-- kr2.s*kr2.s /*untuk menghitung luas keramik 2*/

kr[3].s <-- 0.04
kr[3].Lk <-- kr3.s*kr3.s /*untuk menghitung luas keramik 3*/

kr[4].s <-- 0.0225
kr[4].Lk <-- kr4.s*kr4.s /*untuk menghitung luas keramik 4*/

ButuhKraKam <-- kamvip.L+kambis.L*2/kr[1].Lk /*untuk menghitung keramik yang dipakai di kamar tidur*/
ButuhKraTer <-- teras.L/kr[2].Lk /*untuk menghitung keramik yang dipakai di teras*/
ButuhKraKm <-- kamman.L/kr[3].Lk /*untuk menghitung keramik yang dipakai di kamar mandi*/
ButuhKraDap <-- dapur.L/kr[4].Lk /*untuk menghitung keramik yang dipakai di dapur*/

kd[1] <-- 10
kd[2] <-- 12
kd[3] <-- 15
kd[4] <-- 20

ButuhKarKam <-- ButuhKarKam/kd[1] /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di kamar tidur*/
ButuhKarTer <-- ButuhKarTer/kd[2] /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di teras*/
ButuhKarKm <-- ButuhKraKm/kd[3] /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di kamar mandi*/
ButuhKarDap <-- ButuhKarDap/kd[4] /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di dapur*/
TotalKramik <-- ButuhKraDap+ButuhKraKam+ButuhKraTer+ButuhKraKm /*untuk menghitung jumlah keramik yang dibutuhkan*/

KardusKamTi <-- mod(ButuhKraKam) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di kamar tidur */
KardusTer <-- mod(ButuhKraTer) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di teras */
KardusKm <-- mod(ButuhKraKm) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di kamar mandi */
KardusDap <-- mod(ButuhKraDap) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di dapur */
TotalKardus <-- KardusKamTi+KardusTer+KardusKm+KardusDap /*untuk menghitung total kardus keramik yang dipakai*/

SisaKraKam <-- ButuhKarKam*Kd[1]-ButuhKraKam /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr1*/
SisaKraTer <-- ButuhKarTer*Kd[2]-ButuhKraTer /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr2*/
SisaKraKm <-- ButuhKarKm*Kd[3]-ButuhKraKm /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr3*/
SisaKraDap <-- ButuhKarDap*Kd[4]-ButuhKraDap /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr4*/
TotalSisaKar <-- SisaKraKam+SisaKraSpa+SisaKraKm+SisaKraDap /*untuk menghitung total sisa keramik*/

Contoh notasi algoritma

JUDUL
"aplikasi untuk menentukan jumlah keramik dan sisa keramik saat membuat rumah"
KAMUS
Pr,Lr,Pkamvip,Lkamvip,Pkamb,Lkamb,Pdap,Ldap,Pspa,Lspa,Pkm,Lkm,Kr1,Kr2,Kr3,Kr4,Kd1,Kd2,Kd3,Kd4,LuasKamVIP,LuasKamB,LuasSpace,LuasKamMan,LuasDapur,ButuhKraKam,ButuhKraSpa,ButuhKraKm,ButuhKraDap,ButuhKarKam,ButuhKarSpa,ButuhKarKm,ButuhKarDap,KardusKamTi,KardusSpa,KardusKm,KardusDap,TotalKramik,TotalKardus,SisaKraKam,SisaKraSpa,SisaKraKm,SisaKraDap,TotalSisaKar -> real
/*
Pr : panjang rumah
Lr : luas rumah
Pkamvip : panjang kamar vip
Lkamvip : lebar kamar vip
Pkamb : panjang kamar biasa
Lkamb : lebar kamar biasa
Pdap : panjang dapur
Ldap : lebar dapur
Pspa : panjang space
Lspa : lebar space
Pkm : panjang kamar mandi
Lkm : lebar kamar mandi
Kr1,2,3,4 : keramik jenis 1,2,3,4
Kd1,2,3,4 : kardus keramik 1,2,3,4
LuasKamVIP : luas kamar vip
LuasKamB : luas kamar biasa
LuasSpace : luas space
LuasKamMan : luas kamar mandi
LuasDapur : luas dapur
ButuhKraKam : total keramik yang dipakai di semua kamar
ButuhKraSpa : total keramik yang dipakai di space
ButuhKraKm : total keramik yang dipakai di kamar mandi
ButuhKraDap : total keramik yang dipakai di dapur
ButuhKarKam : total kardus yang dibutuhkan di kamar tidur sebelum dibulatkan
ButuhKarSpa : total kardus yang dibutuhkan di space sebelum dibulatkan
ButuhKarKm : total kardus yang dibutuhkan di kamar mandi sebelum dibulatkan
ButuhKarDap : total kardus yang dibutuhkan di dapur sebelum dibulatkan
KardusKamTi : total kardus yang dibutuhkan di kamar tidur sesudah dibulatkan
KardusSpa : total kardus yang dibutuhkan di space sesudah dibulatkan
KardusKm : total kardus yang dibutuhkan di kamar mandi sesudah dibulatkan
KardusDap : total kardus yang dibutuhkan di dapur sesudah dibulatkan
TotalKramik : total keramik yang dipakai
TotalKardus : total kardus yang dibutuhkan
SisaKraKam : sisa keramik yang tidak terpakai di kamar tidur
SisaKraSpa : sisa keramik yang tidak terpakai di space
SisaKraKm : sisa keramik yang tidak terpakai dipakai di kamar mandi
SisaKraDap : sisa keramik yang tidak terpakai di dapur
TotalSisaKar : total sisa keramik yang tidak terpakai
*/
DESKRIPSI
pr=13
lr=5
Pkamvip=5
Lkamvip=3
Pkamb=3
Lkamb=3
Pdap=2
Ldap=4
Pspa=11
Lspa=2
Pkm=2
Lkm=1
Kr1=0.16
Kr2=0.09
Kr3=0.04
Kr4=0.0225
Kd1=10
Kd2=12
Kd3=15
Kd4=20
LuasRumah=pr*lr /*untuk menghitung luas rumah*/
LuasKamVIP=Pkamvip*Lkamvip /* untuk menghitung luas kamar vip*/
LuasKamB=Pkamb*Lkamb /*untuk menghitung luas kamar biasa*/
LuasSpace=Pspa*Lspa /*untuk menghitung luas space*/
LuasDapur=Pdap*Ldap /*untuk menghitung luas dapur*/
LuasKamMan=Pkm*Lkm /*untuk menghitung luas kamar mandi*/
ButuhKraKam=Lkamvip+Lkamb*2/Kr1 /*untuk menghitung keramik yang dipakai di kamar tidur*/
ButuhKraSpa=LuasSpace/Kr2 /*untuk menghitung keramik yang dipakai di space*/
ButuhKraKm=LuasKamMan/Kr3 /*untuk menghitung keramik yang dipakai di kamar mandi*/
ButuhKraDap=LuasDapur/Kr4 /*untuk menghitung keramik yang dipakai di dapur*/
ButuhKarKam=ButuhKarKam/Kd1 /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di kamar tidur*/
ButuhKarSpa=ButuhKarSpa/Kd2 /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di space*/
ButuhKarKm=ButuhKraKm/Kd3 /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di kamar mandi*/
ButuhKarDap=ButuhKarDap/Kd4 /*untuk menghitung berapa kardus yang dibutuhkan di dapur*/
KardusKamTi=ceil(ButuhKraKam) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di kamar tidur */
KardusSpa=ceil(ButuhKraSpa) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di space */
KardusKm=ceil(ButuhKraKm) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di kamar mandi */
KardusDap=ceil(ButuhKraDap) /*untuk membulatkan ke atas hasil dari keramik yang dipakai di dapur */
TotalKramik=ButuhKraDap+ButuhKraKam+ButuhKraSpa+ButuhKraKm /*untuk menghitung jumlah keramik yang dibutuhkan*/
TotalKardus=KardusKamTi+KardusSpa+KardusKm+KardusDap /*untuk menghitung total kardus keramik yang dipakai*/
SisaKraKam=ButuhKarKam*Kd1-ButuhKraKam /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr1*/
SisaKraSpa=ButuhKarSpa*Kd2-ButuhKraSpa /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr2*/
SisaKraKm=ButuhKarKm*Kd3-ButuhKraKm /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr3*/
SisaKraDap=ButuhKarDap*Kd4-ButuhKraDap /*untuk menghitung sisa keramik tipe kr4*/
TotalSisaKar=SisaKraKam+SisaKraSpa+SisaKraKm+SisaKraDap /*untuk menghitung total sisa keramik*/

Pengertian Coding

Bahasa yang digunakan untuk melakukan tugas tertentu didalam OS(Operating System). Karena dalam komputer hanya mengenal yang namanya Bahasa Biner yaitu bilangan 1 dan 0, maka manusia sulit untuk mengerti bahasa ini jadi di buatlah bahasa tingkat tinggi yang dimengerti oleh manusia yang di sebut bahasa pemrograman hight level.

Coding bertujuan tentu untuk membuat program komputer, dan program komputer itu sendiri adalah kumpulan instruksi-instruksi dalam membantu sebuah komputer dalam mengeksekusi untuk melakukan aktifitas tertentu.

Pengertian Paradigma

Paradigma adalah sebuah cara pandang yang digunakan untuk menilai sesuatu yang merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara – cara untuk menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks.

Selain pengertian di atas, berikut pengertian kata paradigma yang coba diutarakan oleh para ahli :
1.         Robert Freidrichs
Menurut Robert Freidrichs, paragigma merupakan kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuk citra subjektif seseorang terhadap ralita sehingga berujung pada ketentuan bagaimana cara untuk menangani realita tersebut.
2.         Thomas Kuhn
Menurut Thomas Kuhn, pengertian paradigma adalah landasan berpikir atau pun konsep dasar yang digunakan / dianut sebagai model atau pun pola yang dimaksud para ilmuan dalam usahanya, dengan mengandalkan studi – studi keilmuan yang dilakukannya.
3.         C. J. Ritzer
Menurut C. J. Ritzer, paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuan mengenai apa yang menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan tertentu.
4.         Guba
Menurut Guba, pengertian paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang membimbing tindakan manusia.

Pengertian dan Jenis-jenis Tipe Data

Tipe Data adalah jenis nilai yang dapat ditampung oleh suatu variabel.
Jenis jenis type data
1.    Tipe data primitive (Sederhana)
Tipe data primitive adalah Tipe data yang mampu menyimpan satu nilai tiap satu variabel.
Contoh tipe data primitive  adalah tipe numerik (integer dan real), tipe data karakter/char, tipe data boolean.

 A.Numerik
           Tipe data numeric digunakan pada variabel atau konstanta untuk menyimpan nilai dalam                bentuk angka. Tipe data ini terbagi atas integer, dan real.
           a.   Integer
           Integer Merupakan tipe data berupa bilangan bulat.
           b.   Real
           Real adalah bilangan yang berisi titik desimal atau jenis bilangan pecahan.   
     
       B.Karakter (char)
           Karakter merupakan tipe data yang hanya mampu menyimpan karakter.
           Nilai-nilai yang termasuk karakter adalah :
            a.      Karakter huruf : ‘a’..’z’,’A’..’Z’
            b.      Karakter angka : ‘0’..’9’
            c.       Karakter tanda baca : titik, koma, titik koma, titik dua dan sebagainya
            d.      Karakter khusus : $, %, #, @ dan sebagainya. 
                                                   
       C.Boolean
    Boolean merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). Tipe data boolean memakai memori paling kecil.
2.    Tipe data Composite
Tipe Data Komposit merupakan tipe data yang dapat menampung banyak nilai, antara lain sebagai berikut.
A.      Array
Array adalah tipe data yang sudah terstruktur dengan baik, meskipun masih sederhana. Array mampu menyimpan sejumlah data dengan tipe yang sama (homogen) dalam sebuah variabel.
B.       Record atau struct
tipe data record mampu menampung banyak data dengan tipe data berbeda-beda (heterogen). Misalnya, satu bagian integer, satu bagian lagi character, dan bagian lainnya Boolean. Biasanya record digunakan untuk menampung data suatu obyek.
C.       Image
Image, atau gambar, atau citra, merupakan tipe data grafik. Misalnya grafik perkembangan jumlah siswa SMK, foto keluarga kita, video perjalanan, dan lain-lain. Pada bahasa-bahasa pemrograman modern terutama yang berbasis visual, tipe data ini telah didukung dengan sangat baik.
D.      Date Time
Nilai data untuk tanggal (date) dan waktu (time) secara internal disimpan dalam format yang spesifik. Variabel atau konstanta yang dideklarasikan dengan tipe data Date dapat digunakan untuk menyimpan, baik tanggal maupun jam. Tipe data ini masuk dalam kelompok tipe data composite, karena merupakan bentukan dari beberapa tipe data.
E.       Object
Tipe data object digunakan untuk menyimpan nilai yang berhubungan dengan obyek-obyek.
F.        Subrange
Tipe data subrange merupakan tipe data bilangan yang mempunyai jangkauan nilai tertentu sesuai dengan yang ditetapkan programmer.
G.      Enumerasi
Tipe data ini merupakan tipe data yang mempunyai elemen-elemen yang harus disebut satu persatu, dan bernilai konstanta integer sesuai dengan urutannya. Nilai konstanta integer elemen ini diwakili oleh suatu nama variable yang ditulis di dalam kurung.